Jumat, 27 September 2013

ISTILAH PSEUDOCODE

BEBERAPA ISTILAH FLOWCHART DAN PSEUDOCODE
Flowchart
Dalam membuat algoritma, diperlukan suatu mekanisme atau alat bantu untuk menuangkan hasil pemikiran mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan terurut. Pada dasarnya untuk bisa menyusun solusi diperlukan kemampuan problem-solving yang baik. Oleh karena itu, sebagai sarana untuk melatih kemampuan tersebut terdapat sebuah tool (alat) yang dapat digunakan, yakni flowchart.
Secara formal, flowchart didefinisikan sebagai skema penggambaran dari algoritma atau proses. Tabel berikut menampilkan simbol-simbol yang digunakan dalam menyusun flowchart.
simbol-simbol dalam Flowchart
simbol-simbol dalam Flowchart
Berikut ini adalah flowchart untuk menggambarkan kegiatan membuat telur dadar:
Flowchart membuat telur dadar
Flowchart membuat telur dadar
 Pseudocode
Skema lain yang dapat digunakan untuk menyusun algoritma adalah pseudocode. Pseudocode adalah bentuk informal untuk mendeskripsikan algoritma yang mengikuti struktur bahasa pemrograman tertentu.
Tujuan dari penggunaan pseudocode adalah supaya :
  1. lebih mudah dibaca oleh manusia
  2. lebih mudah untuk dipahami
  3. lebih mudah dalam menuangkan ide/hasil pemikiran
 Pseudocode sering digunakan dalam buku-buku tentang ilmu komputer ataupun publikasi ilmiah untuk menjelaskan urutan proses atau metode tertentu. Seorang programer yang ingin yang ingin menerapkan algoritma tertentu, terutama yang kompleks atau algoritma baru, biasanya akan memulainya dengan membuat deskripsi dalam bentuk pseudocode. Setelah pseudocode tersebut jadi, maka langkah selanjutnya hanya tinggal menterjemahkannya ke bahasa pemrograman tertentu. Pseudocode ini bisanya disusun dalam bentuk yang terstruktur dengan pendekatan sekuensial (berurutan) dari atas ke bawah.
Algoritma yang menjelaskan tentang proses membuat telur dadar, sebenarnya sudah menerapkan penggunaan pseudocode. Sesungguhnya tidak ada suatu standar untuk menyusun algoritma menggunakan pseudocode.
Oleh karena pseudocode lebih cocok digunakan untuk menyusun algoritma dengan kasus yang besar dan kompleks, maka sangat dianjurkan kepada programer pemula untuk mulai menggunakan pseudocode dalam menyelesaikan masalah. Berikut adalah contoh pseudocode yang dibandingkan dengan bahasa pemrograman C++.

not
Pengertian Pseudocode - Pseudocode adalah bahasa yang digunakan untuk menyederhanakan penulisan algoritma. Pseudocode bukan bahasa pemrograman.Pseudocode adalah notasi yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Keuntungan menggunakan notasi pseudo code adalah kemudahan mengkonversinya lebih tepat yang disebut mentranslasi ke notasi bahasa pemrograman, karena terdapat korespondensi antara setiap pseudo code dengan notasi bahasa pemrograman.

Contoh Pseudocode:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0dKGso4opUH9VwzDztvNlwXF4TDPfXh6hM_H5XNTt8qMiK8UBS6VUrYPaHAYbAM38IfGrENZJW0FA0bBUmNNqVVD5_KBV2iLrhYhyzgsMZJeKtHvF00Nyry_f16Xtydhtgc3nPNm6sOl/s550/contoh_algoritma_pseudocode_mugirachmat.jpg

Pengenalan Kode Pseudo (Pseudocode)
Kode Pseudo (Pseudo-code) adalah sebuah kode yang digunakan untuk menulis sebuah algoritma dengan cara yang bebas yang tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu.
Pseudo-code berisikan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan [hampir sama dengan algoritma], hanya saja bentuknya sedikit berbeda dari algoritma.
Pseudo-code menggunakan bahasa yang hampir menyerupai bahasa pemrograman. Selain itu biasanya pseudo-code menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal dan juga lebih ringkas dari pada algoritma.
Struktur Kode Pseudo (Pseudo-code)
Judul
         {Berisi Judul Algoritma}
Deskripsi
         {Berisi Deklarasi Variabel atau Konstantan}
Implementasi
         {Berisi Inti Algoritma}

Notasi - notasi Pseudo
1.    Bentuk Pernyataan
X <---- Y
keterangan :
X : diberi nilai
Y : Memberi Nilai
Ex : Hasil <---- Bilangan Mod 2

2.    Bentuk Percabangan
·         if kondisi then
      pernyataan
if kondisi 1 then
                        pernyataan 1
else
                        pernyataan 2
·         if kondisi 1 then
                        pernyataan 1
else if kodisi 2 then
                         pernyataan 2
else if kondisi n then
                        pernyataan
else
                         pernyataan else

3.    Bentuk Perulangan
·         for (persyaratan) do
                        pernyataan for
·         while (persyaratan)
                        pernyataan while
·         Repeat
                        pernyataan repeat
Until (persyaratan)
Contoh : Algoritma untuk menentukan bilangan Genap/Ganjil (Pseudo-code)
Deskripsi
                                    hasil,bil : integer
Implementasi
                                    Baca (bil)
                                    hasil <---- bil mod 2
if hasil = 0 then
                                                cetak (Genap)
else
                                                cetak (Ganjil)

End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar